Financial technology yang kini lebih dikenal dengan istilah fintech, adalah bentuk usaha yang bertujuan menyediakan layanan finansial dengan menggunakan perangkat lunak dan teknologi modern. Tujuannya jelas: untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan dan menyederhanakan proses transaksi. Sayangnya, di balik kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkannya, tak sedikit orang yang memanfaatkan produk pinjaman online ini dengan tidak bijak. Padahal, jika dibandingkan dengan pinjaman konvensional, pinjaman online memiliki tingkat suku bunga yang cenderung lebih tinggi dan tenor cicilan yang lebih ringkas. Pada pinjaman online, biaya administrasi tidak transparan. Alhasil para nasabah berisiko harus membayar hutang lebih besar dari kesepakatan diawal. Selain itu, nasabah juga harus membayar biaya denda keterlambatan dan denda lainnya yang notabene tidak masuk akal. Keberadaan pinjaman online ini menjadi polemik karena rendahnya literasi keuangan pada masyarakat Indonesia. Hal ini tentu berisiko membuat debitur pinjaman online untuk terjebak jeratan utang yang terlalu berat hingga tak mampu membayar cicilannya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu ini, Tesalonika Pasaribu, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melaksanakan program penyuluhan literasi keuangan bagi ibu balita. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para ibu agar terhindar dari jeratan pinjaman online ilegal. Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Sunggingan, bertepatan dengan pelaksanaan imunisasi rutin bagi balita.
Melalui media leaflet, mahasiswa menjelaskan apakah itu pinjaman online ilegal serta bahaya dan risiko dari pinjaman online ilegal. Selain itu dijelaskan juga bagaimana ciri-ciri pinjaman online ilegal diantaranya adalah penawaran melalui SMS atau WA, bunga yang tinggi, meminta akses data pribadi, melakukan penagihan tidak beretika, serta tidak memiliki layanan pengaduan dan identitas yang jelas. Adapun modus penipuan yang dilakukan pinjaman online ilegal diantaranya mengarahkan ke website palsu, tagihan palsu, serta langsung transfer ke rekening korban. Mahasiswa juga memberikan tips untuk menghindari jeratan pinjaman online ilegal yaitu tidak mengklik tautan atau kontak yang dikirim oleh pinjol ilegal, langsung memblokir nomor pinjol ilegal, cek legalitas perusahaan pemberi pinjaman. Untuk daftar pinjol legal dapat diakses melalui website Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pengelolaan keuangan yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam usaha peternakan. Banyak peternak yang masih mengalami kesulitan dalam mencatat arus kas secara sistematis, sehingga sulit dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran usaha mereka. Untuk membantu mengatasi permasalahan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melaksanakan program pendampingan pengelolaan arus kas kepada peternak. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para peternak mengenai pencatatan keuangan yang lebih efektif, sehingga usaha mereka dapat berkembang dengan lebih baik.
Tesalonika Pasaribu sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata melakukan edukasi pendampingan pengelolaan laporan arus kas karena manfaatnya yang penting. Mahasiswa menjelaskan menggunakan leaflet yang berisi informasi mengenai manfaat laporan arus kas, struktur laporan arus kas diantaranya operasional, investasi dan pendanaan serta langkah-langkah pembuatan laporan arus kas. Di dalam leaflet juga terdapat contoh laporan arus kas sederhana yang dapat ditiru oleh peternak.
Kegiatan dilakukan di rumah Pak Radan, salah satu peternak yang ada di Desa Sunggingan. Beliau telah menjadi peternak sapi sekaligus petani selama 10 tahun. Beliau memiliki 2 buah sapi yang telah memasuki usia 2 tahun. Tujuan beliau melakukan ternak sapi adalah untuk menjual sapi, biasanya saat menjelang lebaran. Mahasiswa memberikan penjelasan mengenai laporan arus kas melalui media leaflet. Setelah pemaparan materi, dilakukan sesi diskusi interaktif di mana para peternak diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman dalam mengelola keuangan usaha mereka. Selain itu, mahasiswa KKN juga membimbing peserta dalam menyusun laporan arus kas sederhana yang dapat diterapkan dalam operasional sehari-hari.