Sunggingan, 6 februari 2025 - Mahasiswa Universitas Diponegoro, Bintang Rizky Arifin membawakan program kerja dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lingkungan kader posyandu. Program yang dibawakan yaitu edukasi terkait pemahaman aplikasi antropometri. Aplikasi antropometri sendiri sangat berguna dalam mengukur perkembangan anak di posyandu. Selain itu, aplikasi antropometri berguna dalam monitoring anak yang terkena stunting.
Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah, aplikasi antropometri yang direkomendasikan oleh mahasiswa itu berbahasa Inggris. Maka dari itu luaran yang diberikan kepada ibu-ibu kader posyandu berupa poster. Poster itu memuat terjemahan kosakata yang kerap dijumpai di aplikasi antropometri. Tujuan dari kegiatan itu adalah dengan mengedukasi kepada ibu-ibu kader posyandu tentang pemahaman aplikasi antropometri beserta terjemahan didalamnya. Kegiatan ini tidak berlangsung lama, dikarenakan para kader sedang bekerja untuk mengukur perkembangan balita. Lokasi diadakannya kegiatan berada pada posyandu muji rahayu IV.
Sunggingan, 11 Februari 2025 - Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro melakukan program multidisiplin dengan tema "Sunggingan Bersih PMK: Perlindungan Ternak, Masyarakat Sejahtera". Semua mahasiswa menjalankan program kerjanya masing-masing dengan konsep yang berbeda. Bintang Rizky Arifin, Mahasiswa jurusan Sastra Inggris membawakan konsep penerapan Semiotika pada desain poster yang ia buat. Objek yang ia tuju adalah sapi yang terkena PMK.
PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) adalah penyakit yang menular hanya pada hewan ternak seperti sapi dan kambing. Karena maraknya PMK di wilayah Sragen dan sekitarnya, Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro bergerak turun ke lapangan untuk menindaklanjuti permasalahan yang ada. Target pertama untuk menindaklanjuti permasalahan ini adalah dengan berkunjung ke kendang sapi pak Radan. Pak Radan memiliki dua sapi yang pernah terkena PMK sebelumnya. Saat sampai disana Bintang membawakan luaran poster yang memuat isi “Kalau Aku Sakit Gimana” dengan gambar sapi yang sedang menangis di bawah poster. Poster tersebut bertujuan untuk mengingatkan pak Radan dan para peternak lainnya, “Sapi itu kita anggap sebagai keluarga, kalau mereka sakit, kasian juga” Ujar Bintang dalam percakapannya Bersama pak Radan.
Tidak hanya memberikan poster, Bintang juga memberikan penyuluhan kepada pak Radan untuk membaca poster yang memiliki pendekatan semiotika. Penyuluhan ini berjalan sangat lancar, yang awalnya pak Radan tidak dapat membaca arti poster, ia jadi mengerti isi dari poster tersebut. Sesi akhir ditutup dengan foto Bersama pak Radan dan sapinya.