Sunggingan-22 Februari. Mahasiswa KKN Afif Aldi dari Tim 1 KKN Universitas Diponegoro 2025 sedang melakukan edukasi pemilihan daging yang baik di Desa Sunggingan, Kec. Miri, Kab. Sragen.
Pemilihan daging secara ASUH, Apa sih itu?
Pemilihan daging secara Aman, Sehat, Utuh dan Halal atau (ASUH) merupakan suatu metode menentukan kualitas daging yang mengacu pada panduan dari Kementerian Kesehatan dalam pemeliharaan daging yang beredar di pasar. Daging yang diedarkan di pasar memiliki kualitas yang berbeda beda sehingga kita wajib melakukan seleksi sesuai dengan pedoman ASUH tersebut.
ASUH terdiri dari :
Aman, yaitu daging aman tidak terkontaminasi dari zat bahan berbahaya atau beracun sehingga daging dapat dikonsumsi dengan aman
Sehat, yaitu daging memiliki nutrisi yang cukup komplit mulai dari protein, asam amino hingga vitamin sehingga apabila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh kita
Utuh, yaitu daging dalam bentuk utuh tidak bercampur dengan bagian lain untuk menjaga kualitas nutrisi dari daging tersebut
Halal, yaitu daging harus berasal dari tempat penyembelihan/pemotongan yang menerapkan syariat islam
Nahh, tips untuk memilih daging segar dapat dilihat dari
* Tekstur daging kenyal, tidak berair, dan tidak kering
* Memiliki warna cerah
* Tidak bau busuk, bau formalin ataupun bau menyengat
* Daging terlihat berserat halus dan berlemak
SRAGEN- 29 Februari 2025. Mahasiswa KKN Afif Aldi dari Tim 1 KKN Universitas Diponegoro 2025 sedang melakukan edukasi terkait pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak di Desa Sunggingan, Kec. Miri, Kab. Sragen.
Limbah pertanian berupa jerami padi dan tebon jagung sangat banyak ditemui disekitar lingkungan Desa Sunggingan. Limbah tersebut biasanya hanya dijemur dan diberikan ke ternak secara langsung tanpa pengolahan lebih lanjut sehingga palatabilitas ternak konsumsi pakan tersebut rendah. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya pengolahan limbah pertanian berupa jerami dan tebon jangung dengan cara fermentasi pakan. Fermentasi dapat dilakukan dengan menambahkan mikroba starter pada jerami kemudian ditunggu beberapa hari agar mikroba dapat mengubah struktur jerami menjadi lebih sederhana sehingga jerami akan mudah dikonsumsi oleh ternak.
Edukasi terkait pemberian pakan juga dilakukan dengan cara memberikan informasi terkait bahan pakan apa saja yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan ternak. Pemberian informasi terkait pemanfaatan lahan pertanian dengan menanam hijauan makanan ternak (HMT) dapat menjadi solusi bagi para peternak dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak dengan kualitas pakan yang lebih baik.
Sekian tips ini, semoga bermanfaat...